LOLITA (Sinopsis)

Judul : LOLITA


Pengarang : Vladimir Nabokov


Tahun terbit : 2010


Penerbit : PT Serambi Ilmu Semesta


Jumlah halaman : 529 halaman






Humbert Humbert adalah seorang pria kelahiran Paris pada tahun 1910. Ia adalah seorang anak dari keluarga kelas menengah yang cukup terpandang, ayahnya merupakan pemilik sebuah hotel mewah. Sejak kematian ibunya pada saat Humbert berusia tiga tahun, ia dirawat oleh kakak perempuan ibunya bernama yang Sybil. Masa kanak kananknya dilalui dengan cukup menyenangkan.


Memasuki usia remaja, Humbert masuk ke sekolah menengah berbahasa Inggris di daerah Lyon. Ia berkenalan dengan Annabel, seorang gadis yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Seiring berjalannya waktu, Humbert Humbert dan Annabel kemudian menjalin suatu hubungan asmara.


Hubungannya dengan Annabel, didorong oleh hasrat remajanya tidaklah hanya sebatas hubungan pacaran anak remaja pada umumnya pada masa itu. Mereka mencoba berhubungan seksual beberapa kali dan selalu gagal. Kegagalan tersebut kemudian akan menjadi alasan utama mengenai keganjilan psikologis Humbert.


Empat bulan semenjak percobaan percobaan tidak senonoh mereka, Annabel meninggal dunia terjangkit penyakit tifus. Hal ini begitu memukul hati Humbert , terlebih lagi karena hasrat hasratnya belum sempat terpenuhi bersama Annabel. Ia terus memikirkan tubuh elok kekasihnya, ia begitu merindukan Annabel.


Tahun demi tahun terus berlalu, Humbert mengambil kuliah sastra Inggris di London dan Paris. Setelah lulus ia mendapat pekerjaan mengajar bahasa Inggris. Pada masa masa itu Humbert banyak menjalin hubungan dengan wanita wanita bayaran untuk memuaskan hasrat seksual menyimpangnya.


Meskipun berhubungan dengan wanita normal pada umumnya, tetap saja Humbert memiliki nasfu tersendiri dengan gadis gadis kecil pada rentang usia sembilan dan empat belas tahun. Penyimpangan ini akibat kejadian kejadian masa lalunya dengan Annabel yang begitu membekas di hatinya, terlebih lagi dipicu oleh kematian kekasihnya tersebut. Kehidupan pedofilia Humbert terus menghantui pikirannya dan akan menghancurkan hidupnya di masa yang akan datang.


Di tahun 1935, Humbert memutuskan untuk menikah dengan alasan untuk dapat menghilangkan hasrat hasrat menyimpangnya dengan gadis gadis belia. Wanita yang dinikahinya bernama Valeria, ia adalah seorang putri seorang dokter asal Polandia. Mereka bercerai pada tahun 1939, hal ini dipicu oleh perselingkungan yang dilakukan mantan istrinya tersebut dengan seorang pria bernama Maximovich.


Pada tahun 1939 tersebut, paman humbert yang menetap di Amerika meninggal dunia dan mewarisi uang tahunan yang cukup besar kepada Humbert dengan syarat ia harus mau tinggal di Amerika dan meneruskan usaha perdagangan pamannya tersebut. Dengan mimpi akan kehidupan yang lebih baik, ia pun memutuskan untuk pindah ke Amerika.


Kehidupannya di New York pun sepertinya tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, ia banyak berganti pekerjaan dan mengakibatkan masalah depresi yang cukup serius hingga membuatnya masuk ke pusat rehabilitasi jiwa. Selepas keluar dari pusat rehabilitasi, Humbert kemudian pindah ke New England.


Karena merasa hidupnya di New England tidak mengalami perubahan, Humbert memutuskan untuk pindah dan mencoba untuk mencari pekerjaan ke daerah bernama Ramsdale. Di sana humber menyewa kamar rumah milik seorang janda beranak satu yang cukup terpandang bernama Charlotte Haze.


Pada mulanya ia amat tidak terkesan dengan daerah baru tersebut, terlebih lagi dengan keadaan rumah tempat ia akan tempati. Tetapi setelah melihat anak pemilik rumah, seorang gadis cantik berusia hamper tiga belas tahun yang tentu saja membuat gairahnya meluap luap membuatnya memutuskan untuk tetap tinggal di Ramsdale. Nama gadis itu adalah Dolores Haze (Dolly), yang kemudian akan disebut Lolita oleh Humbert.


Pikiran pikiran kotornya mengenai apa yang dapat dilakukanya dengan gadis itu membuat Humbert kerap kali menyusun rencana rencana gila untuk dapat menggauli anak pemilik rumah itu. Untuk mebuat rencananya berhasil, Humbert akhirnya menikahi Charlotte Haze, pemilik rumah yang juga menyimpan perasaan kepadanya.


Perasaannya terhadap Dolly kerap kali ia tuliskan dalam jurnal hariannya yang selalu tersimpan dan terkuci rapat di laci meja kerjanya. Humbert begitu mengidamkan Lolitanya tersebut, betapa ia sangat bernafsu untuk menikmati tubuh anak tirinya tersebut. Pikirannya begitu dipenuhi oleh Dolores Haze yang amat mirip dengan mantan kekasih masa remajanya, Annabel.


Di suatu hari, Humbert sempat hanya berduaan dengan anak tirinya, di situ ia pun terlalu bernafsu untuk melepaskan Dolly, ia mulai menjamahi tubuhnya, dan tanpa disadari anak tirinya itu tidak menolak akan apa yang dilakukan ayahnya, dan kemudian terjadilah hubungan terlarang yang membuat Humbert begitu terpuaskan.


Dolores Haze memiliki sifat sifat yang kurang disukai oleh ibunya. Dengan niat memperbaiki sifat anaknya, Charlotte Haze mengirimkan Dolly ke perkemahan musim panas selama beberapa bulan. Atas kegiatan itu Humbert merasa kecewa dengan istrinya dan menyayangkan waktu waktu yang akan ia lewati tanpa anak tercintanya.


Setelah kepergian Dolly ke perkemahan musim panas, Charlotte sempat berbincang dengan Humbert di ruang kerjanya dan menanyakan apa yang terdapat dalam laci meja yang selalu terkunci. Dengan bercanda Humbert mengatakan isinya adalah surat cinta dan ia tidak akan memberikan kuncinya kepada siapapun.


Ketika Humbert pergi keluar rumah, Charlotte membuka paksa laci meja tersebut dan menemukan jurnal jurnal yang berisikan tentang perasaan yang menyimpang atas Humbert dengan anaknya Dolly dan isi hati Humbert atas ketidaksukaannya terhadapnya dengan kalimat kalimat yang tidak menyenangkan. Sepulangnya Humbert ke rumah, ia mendapati istrinya sedang menuliskan surat. Ia dan istrinya terlibat pertengkaran mulut karena Charlotte merasa terkejut dan sangat marah karena merasa sangat ditipu oleh suaminya itu.


Charlotte tidak tinggal diam, ia berniat akan mengirimkan surat yang ditulisnya pada anak semata wayangnya yang sedang berada di perkemahan musim panas. Charlotte keluar rumah menuju kotak pos, dan saat menyeberangi jalan ia tertabrak oleh sebuah mobil dan peristiwa itu langsung membunuhnya. Humbert merasa terkejut saat tetangganya memberitahukannya, ia pun langsung menuju lokasi kejadian. Disana seorang anak kecil memberikan surat yang dibuat oleh Charlotte kepadanya dan tentu saja Humbert langsung merobek surat itu dan memasukkannya ke dalam kantong untuk dapat menyelamatkannya.


Setelah pemakaman istrinya, Humbert berniat untuk menjemput Dolly di perkemahan musim panas. Dalam perjalanan, Humbert membeli berbagai macam keperluan yang akan dibutuhkan Dolly dan ia tidak berniat untuk membawa anak tirinya tersebut kembali ke Ramsdale. Humbert berencana untuk dapat memperkosa Dolly tanpa peduli akan kesedihan yang dialami setelah kehilangan ibunya.


Di suatu penginapan bernama The Enchanted Hunters, Humbert menggauli anak tirinya selama berberapa kali. Dan sejak saat itu Humbert terus membawa Dolly menjauh dari Ramsdale, mereka melakukan perjalanan panjang selama satu tahun, berganti lokasi dan penginapan. Dalam perjalanan setahun itu Humbert selalu memuaskan nafsu menyimpangnya kepada Dolly.


Atas keadaan keuangan yang semakin berkurang, Humbert memutuskan untuk menetap dan tinggal di wilayah bernama Beardsley dimana ia akan memasukkan anak tirinya ke sebuah sekolah khusus anak perempuan. Humbert melarang Dolly untuk berhubungan dengan lelaki manapun. Ia begitu terobsesif dan posesif terhadap gundik kecilnya.


Di Beardsley, Dolly tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang kerap kali membangkang kepada Humbert. Dolly muak atas kelakuan ayahnya dan semua hal yang dilakukan ayahnya untuk mengekang hidupnya. Akhirnya dolly memutuskan untuk lari dari rumah meninggalkan ayahnya tersebut ke new York dan bermimpi untuk menjadi seorang aktris.


Humbert merasa begitu kehilangan dan sedih. Hidupnya menjadi menyedihkan dan kesepian, ia tidak dapat memungkiri bahwa dirinya begitu mencintai Dolly, anak tirinya. Tahun tahun yang dilewatinya begitu berat, pencariannya tidak menjukkan hasil.


Tanpa diduga, pada suatu hari ia mendapatkan sebuah surat yang dikirimkan olehn Dolly. Dalam surat itu Dolly menyebutkan bahwa dirinya telah menikah dan sedang hamil besar. Ian mengalamai masalah keuangan yang cukup mengkhawatirkan, dan meminta ayah tirinya untuk mengirimkan uang kepadanya.


Atas berita tersebut, Humbert langsun g bergegas mencari alamt tempat tinggal anak tirinya itu berada. Setelah melakukan perjalannan yang cukup panjang, Humbert mendapati anak tirinya sekarang kurus kering dengan keadaan perut yang telah buncit. Hari itu ia terlibat perbincangan panjang dengan anak Dolly. Dolly menjelaskan tentang pelariannya, ia menjelaskan bahwa dulu ia melarikan diri dengan Cue (Clare Quilty) yang menjanjikannya untuk memberikan peran didalam sebuah proyek film di New York. Tetapi ternyata mereka malah membuat adegan film porno dan sejak saat itu Dolly memutuskan hubungan dengan Cue.


Humbert begitu terkejut dengan cerita tersebut dan tidak menyangka bahwa ada orang lain yang turut andil dalam pelarian Dolly. Kemudian Humbert menanyakan pada anak tirinya tersebut untuk mau tinggal dengannya kembali. Tetapi Dolly menolaknya, ia telah menikah dan menjelaskan jika ia kembali kepada ayahnya, ia akan berakhir dalam pelarian lagi dengan Cue lainnya.


Humbert merasakan kekecewaan yang begitu mendalam, hidupnya hancur dan lebih hancur daripada saat ia menghadapi kenyataan bahwa Dolly melarikan diri. Cinta dan pengorbanannya begitu besar dan begitu sia sia. Hari hari yang telah dilewati berakhir begitu saja.


Dalam keputus-asaan, Humbert kembali ke Ramsdale dan memutuskun untuk tinggal dirumah peninggalan mantan istrinya, Charlotte haze. Begitu banyak kenangan yang tergambarkan dalam rumah tersebut, setiap jengkal dinding dindingnya menceritakan banyak kisah yang telah dilaluinya.


Pada suatu hari ia berniat untuk menemui Clare Quity, ia turut membawa senjata dalam kunjungannya tersebut. Setelah bertanya kepada seorang polisi, Humbert mendapatkan lokasi pasti rumah Quilty. Quilty menyambutnya dan mereka pun terlibat perbincangan yang serius. Quilty menyatakan bahwa ia telah mengetahui apa yang terjadi antara Humbert dengan anak tirinya, Dolly. Humbert merasa marah dan menyatakan Quilty telah menculik Dolly darinya. Quilty kemudian mengatakan bahwa ia telah menyelamatkan Dolly dari seseorang yang mengalami kelainan seksual dan ia tidak merasa bersalah dengan perbuatannya. Karena perdebatan tersebuit mereka berdua terlibat dalam pertengkaran besar, Humbert mengeluarkan pistol yang dibawanya dan menembakkan senjatanya. Setelah beberapa kali mengeluarkan tembakan, senjata yang dipegang oleh Humbert akhirnya membunuh Cue (Clare Quilty).


Dengan tenang Humbert keluar dari rumah tersebut, menaiki mobil dan melarikan dirinya. Dari setiap jalan jalan yang dilauinya, turut membawanya kembali akan ingatan ingatan yang masihh tergambar jelas akan Dolly dan mantan istrinya, Charlotte. Penyesalan tidak akan dapat mengulang maupun menghapus akan apa yang telah terjadi. Ini adalah saat saat terakhir kebebasan Humbert, sebelum akhirnya ia ditangkap oleh pihak yang berwenang dan memasukkannya ke dalam penjara dan menunggu pengadilan.

Tenaga Kerja Indonesia


Indonesia memiliki jumlah angkatan kerja yang tidak sedikit, dan sumber daya potensial ini menghadapi  hambatan dan permasalahan yang cukup besar. Kurangnya lapangan pekerjaan, rendahnya keterampilan dan tingginya persyaratan yang ditetapkan pencari kerja menjadi alasan banyaknya angkatan kerja menjadi pengangguran.


Dengan semakin kuatnya persaingan dalam mencari pekerjaan di dalam negeri, sementara jumlah lapangan pekerjaan yang terbatas membuat pencari kerja  memberanikan diri untuk mencari pekerjaan ke luar negeri. Mimpi akan gaji yang besar dan peningkatan taraf hidup yang layak serta tawaran pekerjaan yang melimpah turut menjadi pendorong  mereka untuk bekerja di luar negeri.


Menurut BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Indonesia) terdapat kurang lebih 6 juta TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang berada di luar negeri, sekitar 4,3 jutanya adalah pekerja legal dan 1,7 juta lainnya adalah pekerja ilegal. Para TKI ini menjadi penyumbantg devisa Indonesia terbesar kedua dibawah sektor MIGAS dengan jumlah kurang lebih 100 triliun rupiah.


Tenaga kerja Indonesia memerlukan perhatian yang khusus dari pemerintah. Bekerja di luar negeri dengan gaji yang cukup besar dan layak bukanlah tanpa permasalahan. Dengan semakin banyaknya kasus kasus hukum yang terjadi pada para TKI, terutama pada pembantu rumah tangga, membuat resah sebagian besar TKI maupun calon TKI yang berada di Indonesia.


Masalah ini seharusnya membuat pemerintah bergerak untuk membenahi hukum perlindungan bagi tenaga kerja yang berada di luar negeri. Pemerintah yang merupakan pelindung utama bagi para warganya, patut membantu tenaga kerja yang terkena kasus kasus hokum di luar negeri. Undang undang perlindungan hak TKI harus diperbaiki dan diperkuat, agar mampu menjerat siapapun yang telah melanggarnya tanpa terkecuali.


Sebagai penyumbang devisa yang turut andil dalam pembangunan negara, para TKI seharunya pula diperbaiki kualitasnya, agar dapat mengurangi permasalahan yang mungkin dapat timbul karena masalah tersebut, terutama dari segi kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa negara dimana pekerja tersebut ditempatkan. Oleh karena itu pelatihan wajib dilakukan se-intensif mungkin. Manajemen pemberangkatan, penampatan dan pendataan pekerja serta penyalur tenaga kerja harus pula diperbaiki dan diawasi, untuk mengurangi jumlah tenaga kerja yang diberangkatkan ke luar negeri.


Peningkatan taraf hidup sebagai harapan TKI bekerja di luar negeri, seharusnya disertai juga pengetahuan dan informasi yang cukup. Jika informasi informasi dan pendidikan yang layak sudah dapat diberikan kepada calon TKI, niscaya mereka akan dapat bekerja dengan baik dan pemberi kerja akan merasa tepuaskan, dengan alasan itu pemberi lowongan pekerjaan akan semakin percaya dengan kualitas pekerja dari Indonesia dan akan dengan senang hati menerima tenaga kerja dari Indonesia. Dari semua itu sumbangan devisa Negara akan semakin meningkat dan taraf hidup pekerja juga akan menjadi lebih baik. Seperti kalimat yang mengatakan “keuntungan yang besar akan selalu diikuti dengan resiko yang besar pula”, hal ini juga tidak selamanya benar terjadi, itu semua tergantung dari bagaimana setiap individu untuk berbuat, mencegah dan bereaksi dengan kondisi yang terjadi disekitarnya.
 
© 2009 - Asian Spirits | Free Blogger Template designed by Choen

Home | Top